Mengutipsitus kisaran UMR yang ada di beberapa kota besar Jepang: Tokyo: 1.013 yen atau Rp129 ribu per jam. Kanagawa: 1.011 yen atau Rp130 ribu per jam.
Jepang memiliki beragam keunikan, mulai dari cara berpakaian, makanan, gaya hidup, dan lainnya. Itulah alasan mengapa negara ini jadi destinasi liburan favorit. Namun sebenarnya Jepang tidak hanya menarik untuk wisata, melainkan juga banyak yang memilih untuk menetap. Buat yang memiliki rencana tersebut, temukan cara hidup di Jepang pada artikel ini. Untuk tinggal di negeri sakura ini tidak cukup menjadi disiplin dan taat peraturan saja. Ada sejumlah aturan kebudayaan yang tidak tertulis dan patut diikuti. Kalau tidak, maka orang Jepang akan menganggap sikap tersebut tidak sopan, tidak sesuai etika, bahkan kemungkinan akan dijauhi. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui cara hidup di Jepang sebelum tiba di sana. Jadi begitu sampai tinggal memperhatikan kebiasaan orang sekitar dan menyesuaikan diri. Pilihan Tempat Tinggal Mari mulai membicarakan cara hidup di Jepang dari tempat mereka tinggal. Ada berbagai macam pilihan tempat tinggal di sana dan siapa pun bebas memilih mau tinggal di mana selama mampu secara finansial dan cocok dengan lingkungannya. Berikut adalah referensi tempat tinggal di Jepang sebagai pertimbangan 1. Apartemen Sederhana Apato Apato merupakan tempat tinggal yang paling umum bagi warga Jepang. Bangunan ini seperti rumah susun dua tingkat atau mansion dalam wujud yang lebih sederhana. Kenyamanan tinggal di apato tergantung pada jenis bangunan dan harga. Tentu saja, semakin mahal harga sewanya, maka semakin lengkap fasilitas di apato tersebut. Apato terdiri dari beberapa kamar yang terkadang tidak memiliki dapur dan WC. Sehingga beberapa penghuni menggunakan dapur dan WC secara bersama-sama. Namun apato dengan harga sewa tinggi pasti tersedia fasilitas pribadi di dalamnya. Untuk mendapatkan apato yang nyaman agak susah, apalagi tidak fasih berbahasa Jepang. Sebab buat mengurus apato harus menghubungi fudousan agen apato dan tidak semua agen dapat berbahasa Inggris dengan baik. 2. Apartemen Mewah Mansion Mansion lebih besar daripada apato, yakni bangunan dengan tiga lantai atau lebih. Struktur bangunannya pun lebih kokoh, yaitu terbuat dari tiang besi. Adapun fasilitas di dalamnya lebih lengkap dan setiap kamar pasti memilikinya. Semakin tinggi lantai kamar berada, maka harga sewa semakin mahal. Ini dikarenakan penghuni akan mendapatkan keuntungan berupa pemandangan. Mansion biasa disewakan selama satu minggu atau satu bulan. Untuk periode yang lebih lama, seseorang harus menghubungi agen layaknya mencari apato. Untuk orang asing, beberapa agen meminta penyewa memiliki penjamin. Hal ini sebagai antisipasi apabila terjadi masalah yang timbul, misalnya tidak bisa membayar uang sewa. 3. Rumah Ikko-date Memiliki rumah sendiri di Jepang tidak semudah yang dibayangkan. Harga tanah di sana cukup mahal sehingga beberapa orang di kota besar memilih untuk tinggal di apartemen. Orang-orang yang memiliki rumah sendiri biasanya tinggal di pedesaan. Jika rumah sudah dianggap tua, maka mereka akan menghancurkannya dan mengganti dengan bangunan baru di atas tanah yang sama. Bagi pasangan yang baru menikah, mereka akan tinggal bersama orangtua. Cara hidup di Jepang seperti ini cenderung berlaku bagi anak laki-laki tertua. Sebab mereka akan mengemban tanggung jawab ini yang dikenal dengan istilah “atotsugi”. Maka di dalam rumah mereka terdapat dua area, yaitu untuk generasi tua dan muda. Fenomena tersebut dinamakan “nisedaijutaku” atau “rumah dua generasi”. 4. Kontrak Rumah Kashima Kontrak rumah ini konsepnya seperti sharing house dengan si pemilik rumah. Seseorang menyewa sebagian dari rumah di mana tuan rumah pun tinggal di tempat yang sama. Konsep kashima mungkin bisa juga disamakan dengan sistem kos di Indonesia karena seseorang benar-benar hanya menyewa kamar saja. Secara fasilitas mereka pun akan berbagi, seperti dapur, kamar mandi, ruang makan, halaman rumah, dan sebagainya. 5. Home Stay Dalam bahasa Jepang disebut juga dengan “homu sutei”, artinya seseorang tinggal bersama dengan satu keluarga Jepang. Cara hidup di Jepang seperti ini banyak dilakukan oleh mereka yang sedang menjalani program beasiswa atau pertukaran pelajar. Mereka memang sengaja ditempatkan dengan satu keluarga Jepang untuk bisa mempelajari bahasa dan kebudayaan Jepang secara langsung. Keluarga yang menerima pelajar asing dinamakan host family. Namun tidak mudah menemukan host family bagi orang asing sebab tidak semua keluarga Jepang nyaman dengan cara hidup bercampur seperti ini. Hanya melalui pihak penyelenggara yang resmi dari Jepang beberapa keluarga mau terlibat dalam program ini. Artikel Pilihan Aturan di Tempat Umum Setelah tahu alternatif tempat tinggal di Jepang, kini saatnya membahas aturan-aturan di tempat umum. Seperti apa seseorang seharusnya bersikap saat di fasilitas publik, pertokoan, dan sebagainya. Seperti yang disebutkan di awal, menjadi disiplin saja tidak cukup. Ketahui etika-etika lainnya selama berada di Jepang di bawah ini 1. Sikap Saat di Bus dan Kereta Api Hampir seluruh masyarakat Jepang menggunakan bus dan kereta api sebagai alat transportasi utamanya. Meski ada beberapa yang masih menggunakan sepeda atau sudah mengendarai kendaraan pribadi. Jika menggunakan fasilitas umum ini, jangan berbicara terlalu keras apalagi melalui telepon. Orang-orang Jepang tidak ada yang menggunakan ponsel selama di dalam bus dan kereta api. Kalaupun harus diaktifkan, mereka memilih mode silent. 2. Kebiasaan Menggunakan Eskalator dan Lift Etika menggunakan eskalator dan lift rasanya bukan hanya di Jepang saja. Namun di negara ini sikap seseorang lebih diperhatikan. Salah satunya adalah selalu berdiri di sebelah kiri, bukan di tengah apalagi memenuhi bagian eskalator. Bagian kanan diperuntukkan jika ada orang yang terburu-buru jadi mereka punya jalan untuk lewat. Sedangkan ketika menggunakan lift harus memperhatikan orang setelahnya. Jika ada orang lain di belakang dan hendak masuk lift juga, maka orang pertama yang masuk lift harus menekan tombol agar pintu lift tetap terbuka. Hal ini pun berlaku bagi orang yang akan keluar lift terakhir. 3. Budaya Mengantri Sikap disiplin ini sudah terkenal bagi orang Jepang. Kalau sedang berada di tempat umum biasakan untuk sabar mengantri. Jangan sekali pun mencoba menyerobot orang lain. Tidak peduli di depan itu anak-anak, lansia, atau perempuan. Mereka tak segan akan marah jika ada yang melakukan ini. Dalam kondisi apapun orang Jepang selalu berusaha untuk bersikap tertib dan rapi. 4. Mesin Penjual Otomatis Cara hidup di Jepang bisa terasa mudah karena ada banyak mesin otomatis di sana. Salah satunya yang kerap ditemui adalah mesin penjual minuman kaleng atau botol. Mesin ini akan berjajar di sepanjang jalan meskipun beberapa mesin isinya ada yang sama. Dengan begitu, orang Jepang terbiasa untuk self-service dan bebas menentukan pilihannya sesuai kebutuhan. 5. Tidak Merokok Sembarangan Beberapa negara sudah menerapkan aturan merokok dengan tertib, termasuk negara Jepang. Negara ini tidak melarang orang-orang untuk merokok hanya saja perokok harus berada di tempat khusus dan ada aturannya. Para pelanggar akan dikenakan denda. Namun jika mengikuti aturan, maka semuanya akan aman-aman saja. 6. Jangan Berjalan Lambat Layaknya di negara maju lainnya, masyarakat Jepang pun bergerak cepat. Cepat di sini dalam arti sesungguhnya, yakni dalam hal pekerjaan dan berperilaku di tempat umum. Mereka tidak pernah berjalan lambat, apalagi di tempat-tempat keramaian. Sikap seperti ini akan menghambat aktivitas orang lain dan orang tersebut akan dianggap berperilaku tidak sesuai etika. Budaya jalan beriringan dengan orang banyak, memenuhi jalan, dan berjalan lambat di tempat padat orang tidak akan dilakukan oleh mereka. 7. Perhatikan Penyebrang Jalan Jika menggunakan kendaraan pribadi, maka mematuhi rambu-rambu lalu lintas sudah wajib hukumnya. Selain itu, harus juga memperhatikan penyebrang jalan. Seorang pengendara harus mau berhenti dan menunggu semua orang selesai menyebrang jalan. Jangan pernah membunyikan klakson agar orang-orang cepat menyebrang. Ini adalah bukti ketertiban berlalu lintas di sana, jadi jangan heran kalau jarang sekali mendengar klakson di jalanan kota Jepang. Beberapa Mitos Kehidupan di Jepang Sebelum berangkat ke Jepang, mungkin pernah mendengar beberapa mitos tentang cara hidup di Jepang. Meski identik dengan kebudayaan di sana, namun sebenarnya mitos-mitos ini tidak benar adanya. Tak jarang orang yang mempercayai mitos ini justru akan membuat mereka salah bersikap saat bersama orang Jepang. Contoh dari mitos-mitos tersebut adalah, sebagai berikut 1. Makan Sushi Setiap Hari Sushi merupakan salah satu makanan orang Jepang tapi bukan berarti setiap hari mereka makan sushi. Meskipun nasi menjadi makanan utama mereka, sushi bukanlah hidangan yang harus ada di setiap waktu makan. Orang-orang Jepang biasanya makan kare, donburi, kotak bento, atau onigiri. Sedangkan sebagai pendampingnya mereka lebih banyak mengonsumsi sayuran daripada daging merah. 2. Semua Barang Harganya Mahal Semua kota di Jepang memiliki harga yang mahal adalah mitos. Beberapa orang beranggapan jika ingin ke Jepang harus banyak uang karena biaya hidupnya tinggi, apalagi di Tokyo. Sebenarnya itu tidak sepenuhnya benar sebab ada beberapa kota di Jepang yang memiliki harga barang-barang cukup terjangkau, bahkan terhitung murah. Apabila pergi ke kota-kota kecil, maka bagi mereka yang berpenghasilan rendah masih bisa dijangkau dan nominalnya layak. 3. Tatami Ada di Setiap Rumah Tatami merupakan bantalan empuk pengganti lantai yang ada di rumah Jepang. Ini menjadi ciri khas rumah Jepang dibandingkan negara lainnya. Namun tidak semua rumah di Jepang memiliki tatami. Untuk rumah-rumah tradisional Jepang memang menggunakan tatami, hanya saja seiring dengan zaman semakin modern maka masyarakat pun banyak yang mendekorasi ulang rumahnya. Kini rumah-rumah modern mulai menggunakan karpet atau pelapis lantai. Persiapan Sebelum Tinggal di Jepang Untuk tinggal di luar negeri dibutuhkan beberapa persiapan. Bagi warga asing yang ingin tinggal di Jepang tentunya harus mempersiapkan diri dengan kemampuan bahasa Jepang. Sebab masyarakat di sana menggunakan bahasa Jepang untuk kegiatan sehari-harinya. Sambil mengasah kemampuan bahasa, bisa sambil mempersiapkan lainnya, seperti tempat tinggal, mencari sekolah atau tempat kerja, hingga mengumpulkan kontak-kontak penting. Untuk beberapa urusan dibutuhkan orang Jepang asli agar lebih lancar, misalnya saat menghubungi fudousan seperti yang disebutkan di atas. Dengan demikian, akan lebih baik kalau punya kenalan orang Jepang asli atau kerabat yang sudah lama tinggal di sana. Mereka bisa menjadi penjamin di awal kehidupan di Jepang nantinya. Selebihnya adalah mental yang kuat untuk melakukan adaptasi. Sebab cara hidup di Jepang pasti berbeda dengan di Indonesia dan negara lainnya. Perhatikan bagaimana orang-orang sekitar beraktivitas dan ikuti ritme mereka. Ini adalah cara termudah agar dapat menyatu dengan orang-orang asli Jepang. Baca juga Tips Persiapan dan Proses Pindahan di Jepang
HargaSewa Pocket Wifi Jepang Jutaan orang tidak menyadari bahwa peran SIM card saat bepergian ke luar negeri sudah bisa digantikan alat lainnya. SIM card dianggap sebagai satu-satunya alat yang bisa menyediakan kuota internet yang mobile kemanapun kamu pergi.
Memiliki banyak obyek wisata yang menarik, Jepang adalah salah satu negara yang paling populer untuk liburan di kalangan turis. Setiap kota dan prefektur di Negeri Sakura ini akan memberikan pengalaman yang tidak terlupakan dengan ciri khasnya masing-masing. Beberapa kota yang sering menjadi tujuan favorit backpacker antara lain Tokyo, Osaka, Kyoto, Nagoya, Fukuoka, Yokohama, Kobe, dan lain-lain. Sementara itu, Hokkaido, Gunma, dan Chiba merupakan prefektur yang tidak pernah luput dari kunjungan wisatawan. Selain itu, Jepang adalah salah satu negara yang paling maju di Asia, bahkan di dunia. Negara yang memiliki julukan Negeri Matahari Terbit ini memang menjadi rumah bagi berbagai perusahaan kelas atas dari banyak bidang seperti otomotif, telekomunikasi, hingga elektronik. Tidak heran, hal ini membuat banyak orang, terutama yang tinggal di kawasan Asia, memilih untuk merantau ke Jepang buat kuliah maupun kerja. Oleh karena itu, di Jepang kita bisa dengan mudah menemukan mahasiswa Indonesia maupun TKI. Namun, banyak yang beranggapan bahwa biaya hidup di Jepang sangat tinggi. Nah, sebenarnya berapa sih biaya hidup per bulan dan gaji untuk para pekerja di Jepang tahun 2023? Yuk, kita simak dulu rinciannya berikut ini. 1. Tempat Tinggal❤️2. Tagihan Utilitas❤️3. Makan dan Minum❤️4. Biaya Transportasi❤️5. Komunikasi❤️6. Asuransi Kesehatan❤️7. Belanja Bulanan❤️8. Hiburan dan Rekreasi❤️9. Pendapatan Rata-Rata❤️10. Total dan Kesimpulan❤️ 1. Tempat Tinggal❤️ Tentu saja, hal paling utama yang harus kalian pikirkan ketika akan merantau ke Jepang adalah tempat tinggal. Biaya untuk akomodasi akan menjadi pengeluaran terbesar setiap bulannya. Beberapa hunian di Jepang adalah asrama, apartemen, dan mansion. Buat para mahasiswa, tinggal di dorm bisa menjadi pilihan yang tepat terutama untuk satu tahun pertama. Selain lebih praktis dalam menjaga kebersihannya, sewa kamar di asrama juga akan memangkas biaya utilitas serta transportasi. Sementara itu, akomodasi yang paling banyak digunakan para pekerja di kota adalah apartemen. Tentu saja, harga sewa apartemen ditentukan oleh kota, lokasi apakah strategis atau tidak, luas dan tipenya, serta usia bangunan. Di kota yang kurang terkenal, harga sewa apartemen paling mahal adalah JPY per bulan. Sementara itu kota-kota besar seperti Kyoto harga sewa sebulan bisa mencapai JPY dan di Osaka, bisa mencapai JPY per bulan. Tentunya, harga sewa apartemen di Tokyo jauh lebih mahal, yaitu paling murah adalah JPY dan tertinggi bisa mencapai JPY per bulan! Nah, sewa apartemen memang pilihan yang pas buat kalian yang masih sendiri, namun bagi pekerja yang membawa keluarga ke Jepang, rumah adalah tempat tinggal yang lebih tepat. Rumah-rumah biasanya terdapat di daerah pedesaan dan tentunya memiliki harga sewa yang lebih mahal yakni bisa mencapai JPY per bulan. Namun, sisi positifnya adalah rumah bisa menjadi hak milik lho! 2. Tagihan Utilitas❤️ Dengan memiliki atau menyewa tempat tinggal, tentunya biaya utilitas menjadi salah satu pengeluaran yang tidak bisa dihindari setiap bulan. Jumlah tagihan utilitas bervariasi bagi setiap orang, tergantung dari pemakaian. Rata-rata tagihan listrik dan gas adalah JPY hingga per bulan. Namun, penggunaan penghangat ruangan di musim dingin bisa meningkatkan tagihan hingga dua kali lipat lho. Sementara itu, tagihan untuk air relatif konstan dalam setiap musimnya, yaitu sebesar JPY per bulan. 3. Makan dan Minum❤️ Kebutuhan pokok lain yang tidak kalah penting untuk bertahan hidup adalah makan dan minum. Biaya untuk hal ini juga berbeda-beda bagi setiap orang, tergantung dari gaya hidup. Tentu saja, pilihan termurah adalah dengan memasak makanan sendiri. Kalian bisa membeli di toko serba ada seperti Seven Eleven, Lawson, hingga Family Mart dengan kisaran harga JPY 100 hingga 500 per porsi untuk makanan murah seperti onigiri, sandwich, bento box, udon, salad, karaage, roti kukus, dan berbagai cemilan. Buat makanan yang lebih murah lagi, kalian bisa mengunjungi “warteg” ala Jepang dengan membeli makanan jadi seharga JPY 180 per 100 gram. Sementara itu, untuk makan di restoran ramen minimal adalah JPY 700 per porsinya. 4. Biaya Transportasi❤️ Untuk menunjang mobilitas dalam keseharian sebagai anak rantau, tentunya kalian juga memerlukan transportasi. Ada dua jenis transportasi yang bisa digunakan di Jepang, yaitu umum dan pribadi. Buat mahasiswa dan pekerja yang tinggal di kota, menggunakan transportasi umum adalah pilihan yang paling tepat. Selain pengeluaran yang lebih sedikit, menggunakan transportasi umum juga lebih cepat. Sistem transportasi umum di Jepang sudah terstruktur dengan sangat baik. Kereta adalah yang paling banyak digunakan dengan tarif satu kali jalan mencapai JPY 200 dan harga tiket bulanannya berkisar dari JPY hingga Sementara itu, jika kalian tinggal di desa, memiliki kendaraan pribadi seperti mobil atau sepeda adalah pilihan yang lebih tepat. Namun, jika memiliki mobil kalian perlu biaya untuk asuransi dan bensin. 5. Komunikasi❤️ Agar tetap bisa terhubung dengan keluarga dan teman-teman di tanah air, tentunya kalian perlu membeli paket data untuk ponsel. Buat mendapatkan nomor baru, kalian harus mengikuti sistem kontrak dengan biaya JPY per bulan. Jika kalian telah memiliki nomor Jepang, maka hanya perlu membeli paket data bulanan dengan kisaran harga JPY hingga untuk paket internet dan telfon. Biaya ini bisa dihemat dengan cara memanfaatkan wifi di tempat-tempat umum. Buat kalian yang ingin pasang wifi sendiri juga bisa lho, dengan biaya tambahan sebesar JPY hingga per bulan! 6. Asuransi Kesehatan❤️ Sebagai salah satu upaya antisipasi, setiap orang wajib memiliki asuransi. Nah, biaya untuk iuran asuransi ini bisa berbeda-beda bagi setiap orang, tergantung dari pendapatan. Untuk mahasiswa, biasanya sekitar JPY per bulan. 7. Belanja Bulanan❤️ Sebagai seorang anak rantau, kalian juga perlu belanja kebutuhan harian yang meliputi bahan-bahan masak, persediaan camilan, dan perlengkapan kebersihan. Budget untuk belanja setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung kebutuhan. Sistem belanja juga bisa bervariasi lho, misalnya untuk persediaan selama satu bulan atau satu minggu. Setidaknya, kalian perlu JPY hingga untuk belanja bulanan. 8. Hiburan dan Rekreasi❤️ Untuk melepas penat dari kehidupan sehari-hari sebagai anak rantau, sebagian besar dari kalian juga membutuhkan hiburan dan rekreasi. Biaya untuk hal ini juga berbeda-beda, tergantung gaya hidup masing-masing. Harga tiket bioskop rata-rata adalah JPY hingga per film. Buat kalian yang suka shopping dan traveling, pasti ada pengeluaran tambahan. Nah, setidaknya kalian perlu JPY hingga per bulan. 9. Pendapatan Rata-Rata❤️ Lalu, berapakah pendapatan rata-rata pekerja di Jepang? Upah minimum rata-rata di Jepang adalah JPY 901 per jam dan berbeda-beda untuk setiap kota. Jika diubah ke dalam Rupiah, angkanya menjadi Rp. Wah, ternyata cukup tinggi ya? Pantas saja, banyak yang ingin menjadi peserta magang atau tenaga kerja di Jepang! Namun, ada juga beberapa perusahaan yang menggaji karyawan setiap satu bulan sekali. Buat urusan gaji, perbandingan antara Jepang dan Indonesia memang cukup jauh. Nah, kenapa bisa begitu? Alasannya, karena di Jepang tenaga kerja sangat dihargai lho! 10. Total dan Kesimpulan❤️ Jadi, total estimasi minimal uang yang diperlukan untuk biaya hidup di Jepang adalah JPY atau setara dengan Rp. per bulan jika 1 Yen sama dengan Rp. Namun, perlu diketahui bahwa angka di atas tidak bersifat mutlak karena tergantung dari lokasi dan gaya hidup setiap orang ya. Widi Astuti Dwi atau lebih dikenal dengan nama Widi lahir 24 Juli 1995 adalah seorang penulis berasal dari Pekalongan Jawa Tengah. Widi salah satu penulis yang aktif mengunggah karya tulisnya di dan
HargaSewa Pocket Wifi Jepang, Harga Rental Pocket Wifi Jepang, Liburan ke Jepang. Jutaan orang tidak menyadari bahwa peran SIM card saat bepergian ke luar negeri sudah bisa digantikan alat lainnya. SIM card dianggap sebagai satu-satunya alat yang bisa menyediakan kuota internet yang mobile kemanapun kamu pergi. Peran SIM card dalam 4 tahun
Sewa mobil di sekitar Japan menghubungkan Anda dengan merek terbesar dalam penyewaan mobil. Rental fleksibelBatalkan atau ubah kebanyakan pemesanan secara gratis hingga 48 jam sebelum pengambilan mobilTidak ada biaya tersembunyiTahu persis apa saja yang Anda bayarJaminan Harga BersaingMenemukan penawaran yang sama untuk harga yang lebih murah? Kami samakan harganya. Destinasi Terbaik Seluruh DuniaBandara Terbaik Seluruh Dunia Informasi Tambahan
Rumahsusun atau DANCHI disebutnya kalau di Jepang. Rumah yang dibangun atas subsidi pemerintah. Pembangunan Danchi ini dilatarbelakangi oleh terpuruk. harganya cukup murah apabila dibandingkan dengan harga mansion bekas. Sewa Danchi di sekitar rumah saya, dengan ukuran luas rumah 30m2 sekitar 30ribu yen (3juta rupiah) dan uk 53m2 sekitar
Kami paham bahwa sebagai orang asing, tidak mudah untuk menemukan perumahan yang murah di Jepang. Jadi, bagaimana cara Anda untuk menemukan tempat terbaik untuk tinggal di Jepang? Di mana Anda dapat menemukan perumahan jangka panjang atau sementara di Jepang? Selain apartemen, apakah ada tempat tinggal lain di Jepang? Jika Anda ingin tau jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini, silahkan baca artikel ini ya sobat Smiles! Perumahan di Jepang dapat memperkenalkan berbagai budaya yang berbeda dan terkadang mengejutkan. Awalnya, pemilik rumah/properti atau agen real estat akan meminta pemohon untuk menyiapkan sewa setidaknya lima bulan dalam bentuk tunai untuk membayar tagihan bulan pertama. Untuk melihat apa yang biasanya termasuk dalam sewa bulan pertama, klik disini. Foto dari Oakhouse Apartemen di Jepang biasanya memiliki kontrak satu hingga dua tahun yang perlu diperbarui dan kemungkinan besar akan melibatkan banyak biaya yang akan ditagihkan di bulan pertama. Beberapa tempat bahkan tidak mengizinkan pembaruan kontrak yang memaksa penyewa untuk berburu mencari tempat tinggal lain. Selain pilihan untuk pindah ke apartemen, ada cara alternatif untuk mencari perumahan seperti mencari share house atau mendaftar untuk program perumahan berlangganan. Opsi ini tidak termasuk kontrak yang ketat, Anda tidak merasakan tekanan terikat dan cenderung lebih terjangkau tergantung pada lokasinya. Sebelum kami menunjukkan kepada Anda cara untuk menemukan perumahan yang murah di Jepang, berikut adalah daftar kosakata bahasa Jepang terkait perumahan yang menurut kami mungkin berguna untuk Anda ketahui sebelum menelusuri pencarian Anda Baiya sewa bulanan – 家賃 yachin Kontrak – 契約 keiyaku Agensi real estat – 不動産屋 fudousanya Deposito – 敷金 shikikin Biaya kunci – 礼金 reikin Apartmen – アパート apaato Share house – シェアハウス sheahausu Rumah – 家 ie Tempat yang disewakan – 賃貸 chintai Biaya perbaruan – 更新料 koushinryou 5 Cara Mencari Rumah dengan Biaya Murah di Jepang Daftar Isi 1. Situs pencarian rumah atau apartemen Sangat banyak situs-situs yang tersedia untuk mencari tempat tinggal di Jepang. Diantara banyak situs tersebut, inilah 5 situs yang paling populer di Jepang Suumo HOME’S At Home Chintai Apamanshop Foto ruangan apartemen yang sudah terisi tersebut diambil dari majalah Suumo. Mohon diperhatikan bahwa apartemen di Jepang biasanya tidak ada furnitur. Sayangnya, situs-situs diatas hanya menyediakan layanan dengan bahasa Jepang. Untuk Anda yang mencari layanan dengan bahasa inggris, Anda dapat kunjungi beberapa situs dibawah ini Wagaya Japan GaijinPot Housing Service Living Japan 2. Ikuti halaman grup ekspatriat di Facebook Ada begitu banyak grup-grup untuk orang asing di Facebook yang juga sedang mencari tempat atau layanan yang membantu untuk menemukan teman untuk tinggal bersama, tempat tinggal sementara, dan tempat tinggal yang murah di Jepang. Grup Facebook juga merupakan tempat yang tepat untuk meminta saran dari orang-orang yang mungkin pernah mengalami hal serupa dengan mereka yang baru saja pindah ke Jepang atau tertarik untuk mempelajari tempat terbaik untuk tinggal di Jepang sebagai orang asing. Di bawah ini adalah beberapa grup Facebook yang kami temukan atau ikuti berdasarkan pengalaman pribadi kami Tokyo Expat Network Accommodation and Roommate Finder Grup Privat Tokyo Housing, Rooms, Apartments for share, rent, buy Group Publik For Foreigners Living in Japan Group Publik Ap-share Group Publik Foto-foto dari Tokyo Housing, Rooms, Apartments untuk rental jangka pendek maupun panjang 3. Kunjungi agensi real estat Ada agen real estat di mana-mana. Mereka biasanya satu atau beberapa stasiun dekat di area yang lebih terlokalisasi. Toko mereka selalu memasang poster apartemen yang menutupi jendela dan/atau papan yang mereka pajang di luar. Sayangnya, mereka hanya menawarkan layanan dalam bahasa Jepang, jadi jika Anda mencari agen real estat berbahasa Inggris, silakan lihat yang berikut ini Ken Corporation Real Estate Japan Housing Japan Mitsui Fudosan Realty Sumitomo Real Estate Sales 4. Cari kamar di share house Share house adalah pilihan perumahan terjangkau lainnya di Jepang. Mereka dibangun untuk menghubungkan orang-orang dari latar belakang yang berbeda. Mereka juga tidak memiliki kontrak yang ketat dan biaya sewanya tidak terlalu mahal. Perusahaan-perusahaan yang menyediakan share house adalah sebagai berikut Oakhouse Sakura House Borderless House Tokyo Sharehouse Sharehouse 180 Foto dari Oakhouse Fitur terbaik tentang share house adalah Anda tidak akan dikenakan biaya besar untuk sewa bulan pertama seperti apartemen, Anda dapat memilih apakah Anda ingin tinggal di bersama teman satu kamar atau tidak dan tidak ada perlu membeli furnitur di Jepang. Tergantung pada perusahaan rumah saham, mereka juga menawarkan apartemen berperabotan lengkap. 5. Coba perusahaan perumahan berlangganan untuk tinggal dalam jangka pendek Bagi mereka yang ingin tinggal di Jepang selama lebih dari beberapa minggu, atau bagi mereka yang ingin berselancar di sofa atau berkeliling negara, perumahan berlangganan mungkin merupakan pilihan terbaik untuk Anda. Perumahan berlangganan di Jepang memungkinkan Anda untuk membayar sebulan sekali dan tinggal di berbagai tempat di seluruh negeri. Mereka menyediakan tempat-tempat yang mendorong kerja seperti rumah desa yang nyaman dan resor santai. Misalnya, jika Anda mendaftar untuk paket スタンダードプラス Standar Plus melalui HafH, dengan biaya JPY sebulan, Anda dapat tinggal di salah satu lokasi yang disediakan HafH hingga 5 hari. ADDress adalah perusahaan perumahan berlangganan lain tetapi mereka hanya menyediakan satu paket. Mereka menawarkan paket seharga 44,000 JPY per bulan dan Anda dapat menginap di sebanyak mungkin tempat yang disediakan ADDress sesuka Anda. Ini mungkin pilihan yang lebih baik bagi mereka yang mungkin tidak memiliki alamat yang aman dan hanya membutuhkan tempat tinggal sementara di Jepang selama beberapa bulan atau lebih. Layanan diatas hanya tersedia dalam bahasa Jepang. Foto dari HafH Foto dari ADDress Menemukan perumahan yang terjangkau di Jepang mungkin sulit untuk memulainya jika Anda tidak memiliki banyak sumber atau pengetahuan yang cukup. Ini terutama bisa menjadi tantangan bagi orang asing karena banyak layanan hanya tersedia dalam bahasa Jepang. Dengan itu, kami berharap lima cara untuk menemukan perumahan yang terjangkau di Jepang akan membantu banyak dari Anda unstuk menghemat uang dan menemukan tempat yang tepat. Artikel berhubungan 10 Tempat Hot untuk Foto di Tokyo 10 cafe terbaik di Tokyo; untuk bekerja dan belajar
Jadipada saat pertama kali kita mengontrak rumah maka kita harus menyiapkan uang sebesar 5 kali uang sewa kalau sewa rumah sebulannya 50,000 yen , maka pada saat kontrak pertama kali kita harus membayara 250,000 yen ditambah uang asuransi dan unag kunci dll dengan total sekitar 280,000 yen , jadi jika dijumlahkan ,yang perlu dibayar untuk uang sewa rumah pertama kali yaitu sekitar 5 - 6 kali besarnya uang sewa satu bulan.
Bagi Anda yang tinggal sendirian di luar negeri, sudah pasti Anda sebisa mungkin ingin menghemat biaya yang dikeluarkan. Bagi Anda yang datang ke Jepang untuk sekolah atau bekerja, biaya tetap terbesar yang harus dikeluarkan adalah biaya sewa tempat tinggal, bukan? Lokasi dan fasilitas merupakan hal yang tidak bisa dihiraukan saat memilih kamar sewa, namun biaya sewa pun diharapkan bisa serendah mungkin. Untuk membantu Anda menemukan kamar sewa yang relatif murah, saya akan memperkenalkan ciri khas dari properti sewa yang murah dan beberapa tips saat memilih kamar sewa murah dengan perasaan aman. Pilihlah Properti yang Membutuhkan Waktu 30 menit Berjalan Kaki dari Stasiun Baik di kota besar maupun pedesaan, biaya sewa properti yang terletak di dekat stasiun sudah pasti mahal. Di sisi lain, properti yang jaraknya cukup jauh dari stasiun dan membutuhkan cukup waktu untuk berjalan kaki, biaya sewanya relatif lebih murah. Bagi Anda yang tidak menggunakan kereta untuk pulang-pergi sekolah dan kantor, atau Anda yang menggunakan sepeda atau bus untuk pergi ke stasiun, tidak akan jadi masalah jika Anda memilih properti sewa yang cukup jauh dari stasiun, Anda bisa menjadikan properti sewa yang seperti ini sebagai salah satu pilihan. Dibandingkan dengan orang perkotaan di Indonesia, umumnya orang Jepang lebih sering berjalan kaki. Oleh karena itu, banyak orang yang masih menoleransi jika waktu berjalan kaki dari stasiun ke tempat tinggal sekitar 20 menit. Jika lokasinya cukup rumit, maka biaya sewa akan lebih murah, namun waktu berjalan kaki dari stasiun bisa lebih dari 20 menit atau 30 menit, tergantung dari areanya. Bagi mereka yang menggunakan sepeda untuk pergi ke stasiun, jangan lupa untuk memeriksa ketersediaan tempat parkir sepeda di stasiun. Selain itu, Anda tidak bisa memarkir sepeda secara gratis untuk waktu yang cukup lama, jadi mungkin Anda harus menggunakan tempat parkir berbayar bulanan. Bagi Anda yang akan menggunakan bus, periksalah jadwal keberangkatan dan kedatangan bus, ongkos, harga tiket komuter, dan jam-jam sibuk di pagi hari yang memungkinkan bus terisi penuh. Bagaimanapun, jauh lebih aman jika Anda memiliki beberapa akses perjalanan. Karena mungkin saja ada waktu di mana sepeda Anda bocor atau bus tidak beroperasi karena beberapa alasan. Pilihlah Properti yang Ada di sekitar Jalan Raya dan Jalur Kereta Properti yang dekat dengan jalan raya atau jalur kereta biasanya memiliki biaya sewa yang lebih murah. Hal ini dikarenakan masalah kebisingan dan getaran. Akan tetapi, tidak semua properti yang dekat dengan jalan raya dan jalur kereta memiliki masalah kebisingan suara. Struktur bangunan, lokasi dan jenis lahan pun akan mempengaruhi. Selain itu, ada orang yang peka terhadap suara dan mungkin merasa terganggu saat kereta atau mobil-mobil besar melintas, namun ada juga orang yang tidak masalah dengan hal tersebut. Perhatikan baik-baik kebisingan suara ketika Anda melakukan survei, jika hal tersebut tidak menjadi masalah bagi Anda, Anda bisa mendapatkan biaya sewa yang murah. Jika bangunan ada di sekitar jalur kereta, sebaiknya Anda memeriksa berapa banyak kereta yang lewat khususnya pada saat Anda tidur. Ada kemungkinan di antara waktu kereta terakhir dan kereta pertama, kereta barang akan melewati jalur tersebut. Untuk lokasi, properti yang dekat dengan kuburan atau lokasi hiburan cenderung murah karena orang Jepang menghindari lokasi tersebut. Hal ini mungkin dikarenakan alasan keamanan, karena kadang-kadang lokasi seperti ini dekat dengan tempat para gangster. Jika Anda tidak yakin mengapa harga sewanya murah, sebaiknya Anda menanyakan detailnya kepada pihak agen sewa. Pilihlah Properti yang Sudah Berumur Lebih dari 20 Tahun Tentunya Anda juga bisa memahami bahwa biaya sewa untuk bangunan lama relatif lebih murah. Bagian dalam properti sewa akan dibersihkan dan direnovasi setiap kali ada penghuni baru, namun jika bangunan itu sendiri sudah tua mungkin akan ada beberapa bagian yang cacat dan tidak bisa diperbaiki. Sebagai contoh, fasilitasnya mungkin lebih rendah jika dibandingkan dengan bangunan baru. Selain ada beberapa bagian yang tidak bisa diperbaiki, mungkin ada juga beberapa tempat yang kualitasnya rendah dikarenakan tidak dipelihara dengan baik. Selain itu, tekanan air, kualitas AC, saluran udara dan sebagainya juga bisa menjadi salah satu masalah yang ada pada bangunan lama. Walaupun sudah berumur tua, banyak bangunan berumur 10 tahun yang keadaannya seperti bangunan baru. Oleh karena itu, jika Anda mencari bangunan tua yang murah, kurang lebih bangunan tersebut sudah berumur 20 tahun. Umumnya, bangunan yang berumur lebih dari 20 tahun harga sewanya 20% lebih rendah dibandingkan dengan bangunan baru, sehingga biaya sewanya relatif lebih murah. Sebagai tambahan, walaupun sama-sama berumur 20 tahun, berdasarkan konstruksinya, mansion sering kali mengalami penurunan kualitas lebih sedikit dibandingkan apato. Oleh karena itu, biaya sewa apato akan mengalami penurunan yang lebih tinggi. Ketika Anda melakukan survei secara langsung, bayangkanlah bagaimana jika Anda tinggal di tempat tersebut sambil memeriksa beberapa hal, kemudian pilihlah setelah Anda mempertimbangkannya sesuai dengan kenyamanan Anda. Walaupun Berada di Bangunan yang Sama, Lantai 1 Cenderung Lebih Murah Meskipun ada di bangunan yang sama, biaya sewa biasanya dibedakan berdasarkan tingkatan bangunan tersebut. Umumnya, lantai yang lebih rendah memiliki biaya sewa yang lebih murah dibandingkan lantai atas. Anda tentu saja harus mempertimbangkan lokasi, namun bagi yang tidak masalah dengan lantai bawah, Anda bisa memilihnya. Alasan lantai 1 lebih murah dibandingkan lantai 2 dan 3 adalah masalah keamanan dan kualitas pencahayaan. Pencurian, penjualan ilegal dari pintu ke pintu, dan kejahatan yang berpura-pura sebagai kurir biasanya terjadi di lantai 1, bagaimanapun kejahatan seperti ini jauh lebih sering terjadi dibandingkan dengan lantai atas. Bagi Anda perempuan yang tinggal sendirian, untuk keamanan saya sarankan untuk memilih kamar di lantai 2 ke atas, namun untuk pria, jika ingin biaya sewa yang murah Anda bisa memilih lantai 1. Tetapi tentu saja Anda tetap harus berhati-hati. Kesimpulan Bagi Anda yang mencari kamar sewa dengan biaya yang murah, Anda juga perlu mempertimbangkan waktu pindahan. Sebisa mungkin hindari bulan Januari sampai Maret. Di Jepang, awal tahun untuk sekolah, bekerja atau mutasi kerja dimulai pada bulan April, sehingga orang yang pindah atau mencari kamar sewa meningkat di bulan-bulan tersebut. Walaupun properti yang sama, biasanya biaya sewa akan lebih mahal jika Anda pindah di bulan-bulan tersebut. Selain itu, Anda juga harus memikirkan biaya pindahan. Biayanya mungkin akan lebih murah di luar musim pindahan.
Fasilitasdidalamnya adalah Sunroom, toilet elektrik, AC/Heater, Flooring, Kitchen, Dining dan 2 Kamar. Jelasnya bisa anda lihat di link ini Apato di Jepang. Secara rata2x harga apato Family sekitar Asahimachi adalah 35rb Yen - 55rb Yen (lebih mahal banyak, hanya ini adalah yang dihuni orang Indonesia yang saya taw).
. 289 384 204 422 19 131 81 107
harga sewa apato di jepang